Rabu, 25 September 2019

PENTINGNYA KEHADIRAN SESAMA MANUSIA SEBAGAI MITRA KERJA YANG SALING MENOLONG


Lukas 17:7-10
Oleh :
Pdt. D. Wattimena, S.Th
IBADAH RUMAH TANGGA JEMAAT GMIH MAWLANGO-BULI KOTA

Sebagai mahkluk sosial, tentunya kita membutuhkan bantuan dari orang lain yang berada  di sekitar kita. sebab siapa pun saudara, tanpa kehadiran orang lain di sekitar kita, maka apa yang kita kerjakan tidak akan pernah bisa menjadi baik dan berhasil.

Seorang pimpinan perusahaan, usahanya akan lebih baik ketika ada orang lain yang turut dipekerjakan membantu usahanya. Seorang murid, tidak akan pernah menjadi cerdas kalau tidak dibimbing oleh guru sebagai orang lain di sekitarnya. Begitu juga, pergumulan untuk membangun gedung gereja yang baru dalam persekutuan jemaat GMIH Mawlango, tidak akan pernah terwujudkan jika tidak ada orang yang membantu kita untuk membangunnya sebagai tukang.

Relasi dengan orang lain adalah kunci dari sebuah kesuksesan sebuah proyek/pekerjaan yang kita lakukan. Inilah yang dinasehatkan oleh Yesus, tentang perlunya kehadiran orang lain di dalam kehidupan kita.
Lukas 17:7-10 ditulis dalam konteks pelayanan atau pekerjaan.

Ayat 7 “siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: sediakanlah makananku.....
Hal penting yang diperlihatkan Lukas lewat ayat  adalah Sebuah relasi yang sedang terjalin di antar sesama manusia yang dipekerjakan dengan manusia yang mempekerjakan (antara tuan dan hamba atau antara majikan dan pembantunya). Rupanya, meski sang majikan memiliki ladang yang luas, dia membutuhkan orang lain untuk membantunya mengelolah ladang miliknya. Ketika dia mempekerjakan orang lain sebagai hamba atau pembatunya, hal tersebut mengandung arti bahwa tanpa bantuan orang kecil, kekayaan dan status sosialnya bukanlah apa-apa. Itu berarti sebagai sesama manusia, menghargai orang lain adalah aspek penting yang harus diperhatikan oleh semua orang. Kaya dan miskin hanyalah sebuah persoalan perbedaan kekayaan dan berapa banyak harta benda yang kita punya. Namun membangun relasi dengan orang di sekitar kita adalah sebuah hal yang krusial dalam hidup bersesama.

Ketika kita mempekerjakan orang lain sebagai rekan dalam bisnis, usaha, dan pekerjaan kita. seyogianya Lukas mau mengatakan perlakukanlah mereka sebagai rekan yang menolong kita. bukan sebagai seorang rendahan yang tak perlu dihargai.

Tuan dan hamba adalah sebuah realitas kehidupan. Tuan dan hamba adalah gambaran dari orang kaya dan orang miskin. Maka fakta tentang tuan dan hamba yang ada dalam kehidupan kita sekalian, memberikan waktu bagi kita untuk merenung diri kita tentang bagaimana bersikap kepada orang-orang di sekitar kita selama ini. Baik ketika kita berada dalam sebuah ranah kehidupan pada tempat bekerja di kantor, di rumah, dan kehidupan sosial bermasyarakat.
Dengan memahami arti kehadiran orang lain di dalam kehidupan kita sebagai rekan kerja yang menolong diri kita untuk tertolong dalam usaha, pekerjaan, dan pelayanan, maka sekiranya kita memperoleh hasrat untuk menghargai mereka yang kita sandingkan sebagai mitra kerja dalam pekerjaan dan kehidupan kita. bahwa kehadiran kita adalah untuk saling memberkati satu terhadap yang lain. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar