Selasa, 12 November 2019

Tata Ibadah Rumah Tangga di Lingkungan

PEMBUKAAN : (Persembahan pujian umat)

THABISAN DAN SALAM :
Bersama umatMu sekawasan Jemaat GMIH Mawlango di Lingkungan Pelayanan 1, kami datang untuk memuliakan Tuhan lewat Ibadah Rumah Tangga pada Keluarga ..................., Jadilah ibadah ini dalam pertolongan Allah Bapa, ANak dan Roh Kudus. Amin! 

Tuhan Yesus Kristus menyertai saudara-saudara sekalian!
MENYANYI :  KJ No. 1 "Haleluya Pujilah!"

MAZMUR PUJIAN : Mazmur 146:1-6

MENYANYI :  KJ No. 15 "Berhimpun Semua Menghadap Tuhan"

DOA PEMBACAAN ALKITAB : 
Pada saat ini ya Tuhan, kami hendak membacakan firmanMu di dalam Alkitab kami masing-masing. anugerahkan kepada kami hikmatMu, sehingga dapat kami pahami arti perkataan yang tercatat dalam firmanMu menurut pemahaman iman kami masing-masing. sempurnakanlah pengertian kami lewat penjabaran firman yang akan disampaikan oleh hambaMu sebentar. di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin!


PEMBACAAN ALKITAB : . . . .

MENYANYI : KJ No. 73 "Hai Langit Pasanglah Telingamu"

PS/VG :  . . . .

RENUNGAN : . . . .

VG/PS : . . . .

MENYANYI : KJ No. 457 "Ya Tuhan Tiap Jam"

DOA SYUKUR :  . . . .

MENYANYI : "T'rima Kasih Tuhan"

BERKAT :  Membacakan Bilangan 6:24-26

Daftar Lagu Syukuran HUT Ibadah Bidang Anak Sekolah Minggu Jemaat GMIH Mawlango - Buli Kota

PEMBUKAAN
  1. Mari kita bersukaria
  2. Di sini senang, di sana senang
  3. Selamat sore Tuhan, 'kuucap t'rima kasih
BERDOA BUKA
  1. Cuap...4x, pam...3x (pakai gerakan)
  2. Aku anak Raja
PELAYANAN FIRMAN
  • Doa Baca Alkitab : 
  • Pembacaan Alkitab :
  1. Baca Kitab Suci doa tiap hari
  • Cerita Alkitab
  1. Telah lama kucari-cari langkah hidup
PERSEMBAHAN
  1. Mari bawa persembahan
DOA SYUKUR
  1. Dalam Tuhan kita bersaudara
DOA PENUTUP

Hanya Allah satu-satunya penolong


Mazmur 146:1-10
 
Apersepsi :
Lirik lagu
“Kau Bapaku yang baik,,,
Mengerti bahasa tetesan air mata,
Tak Kau biarkan kuberjalan sendirian,,
S’bab Kau Bapa ku yang baik...!”

(inti dari lagu ini mengungkapkan bahwa meski tantangan dan beban hidup berat Bapa adalah Allah yang baik dan selalu menolong di saat susah)


”Saudara-saudara yang diberkati Kristus Yesus!
Adakah di antara saudara-saudara yang hadir dalam ibadah ini kehidupannya baik-baik saja? Pastinya kita semua memiliki masalah dalam hidup kita masing-masing. Hanya saja masalah kita terkemas dalam ragam yang berbeda bentuknya, namun memiliki kekuatan untuk memengaruhi psikologis kita. sehingga menjadi salah satu  beban berat hidup kita.
Saya sendiri memiliki pergumulan hidup terkait dengan kesehatan yang membuat saya sesekali menjadi tidak bersemangat menjalani hidup. Setelah kista yang pernah saya alami dan telah diangkat lewat operasi, ternyata pergumulan tentang kesehatan saya tidaklah berhenti di situ. Masih ada pergumulan kesehatan yang lain seperti kolestrol jahat yang sesekali juga menghambat saya ketika harus melakukan tugas pelayanan. Bukan hanya itu, ada saraf yang sesekali membuat sakit di kepala, hingga pergumulan terkait dengan kesehatan mata saya. Dokter memfonis bahwa saya mengidap katarak Juvenil , sebuah katarak lembek yang terdapat pada orang muda dan mulai terbentuk pada usia 3 bulan 9 tahun, dan dampak buruknya bisa terjadi kebutaan.
Saudara-saudara,,, pasti saudara juga memiliki pergumulan hidup yang terkemas dalam ragam yang berbeda bentuknya. mungkin masalah hidup saudara terkemas dalam bentuk masalah pernikahan, masalah rumah tangga suami istri, masalah hidup karena dijerat hukum, dan lain sebagainya. Apapun bentuknya, semua itu adalah beban yang memberatkan kita untuk mengayuh kaki guna menapaki hari yang telah Tuhan anugerahkan kepada saudara dan saya.
Saudara-saudara,,, Tentu ketika kita berada di dalam kesusahan, kita membutuhkan pertolongan dari orang lain, karena kita menyadari bahwa tidak sanggup menolong diri kita sendiri. Tapi ada banyak anak-anak Tuhan yang menjadi kecewa dalam hidupnya, ketika orang yang dimintai pertolongannya tidak menolong secara baik. jika saja kita meminta tolong pada orang yang tepat, tentu saja kita tidak akan mengalami kekecewaan kepada mereka.
Mazmur 146:1-10 adalah sebuah nyanyian yang memberitahukan tentang orang yang tepat dimintai pertolongan ketika sedang berada di dalam kesusahan.
Kesalahan kita sebagai orang percaya adalah selalu meminta pertolongan kepada manusia, bukan kepada Tuhan di kala kita mengalami susah.
Ayat 3 menyebutkan : “Janganlah percaya kepada para bangsawan, kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan. Apabila nyawanya melayang, pada hari itu juga lenyaplah maksud-maksudnya.
Pemazmur memberikan sebuah peringatan kepada orang-orang yang berbeban berat bahwa memintai pertolongan kepada orang lain adalah lebih baik, jikalau orang lain itu adalah Tuhan Allah. Bukan para bangsawan atau orang-orang yang punya jabatan, kekuasaan, dan nama baik serta status sosial di masyarakat, tapi kepada Allah.
Aplikasi:
Seberapa sering kita meminta pertolongan kepada orang-orang yang mempunyai kekuasaan karena pekerjaan dan jabatan yang dimilikinya? Tanpa kita sadari, kita lebih mengandalkan jabatan mereka dari pada mengandalkan Tuhan. Meski manusia memiliki kekuasaan lewat jabatan, pekerjaan, dan status sosial yang dimilikinya, hal yang perlu kita sadari adalah bahwa Allah-lah sutradara skenario kehidupan saudara dan saya. Jalan cerita kehidupan kita hari lepas hari ada di tangan Allah. Karena Dialah yang menulis jalan hidup saudara dan saya. Itu artinya meski kita mengandalkan manusia yang punya kuasa sekalipun, kalau tangan Allah berhenti menulis cerita kehidupan kita, maka pertolongan dari orang-orang yang punya jabatan, kekuasaan dalam hidup ini tidak ada artinya.
Dalam ayat 4 dicatat oleh Pemazmur bahwa “Apabila nyawanya melayang, ia akan kembali ke tanah.” Hal tersebut memberitahukan bahwa manusia adalah mahkluk yang terbatas, sedangkan Allah pribadi yang tidak terbatas. Manusia akan mati, tapi Allah adalah kekal selamanya. Hari-hari manusia akan lenyap pada suatu waktu bersama dengan pangkat dan jabatannya, namun hari-hari Allah abadi dan tak akan berkesudahan.
Setiap orang sudah pasti memiliki beban hidup masing-masing. Tapi terhadap beban hidup kita masing-masing Pemazmur mengajak kita untuk mencari Allah sebagai penolong satu-satunya dalam hidup kita. Kalau saat-saat ini kita sedang bergumul dengan kesehatan kita, carilah Allah lewat doa dan bekerja, Allah akan hadir dan menolong dalam wujud dokter yang dikhususkan untuk menolong saudara dari beban hidupmu. Kasus perempuan berzinah yang terancam dengan hukuman mati karena melakukan dosa asusila saja dapat diselamatkan Yesus, sehingga perempuan itu dapat hidup dan menjadi saksi kebangkita Yesus, itu berarti sesungguhnya tidak ada masalah yang tak dapat diselesaikan Allah ketika yang menolong kita itu adalah Allah sendiri.
Pengalaman ini sudah dirasakan oleh Elia ketika dia dikejar Isebel untuk dibunuh, tapi karena Allah yang menolong dia, Elia tetap hidup. Kita harus bersyukur karena kita punya Allah yang baik dan sanggup menolong kita.
Kita lihat pada ayat 7-9
“Yang menegagkkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang lapar, Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung”
Ayat ini memperlihatkan tentang kepedulian TUHAN kepada orang-orang yang bernasib malang. Kemalangan mereka karena sistem hukum yang timpang. Mereka adalah orang-orang malang karena perlakuan segelintir orang yang memiliki kekuasaan lewat pekerjaan di ranah pemerintahan. Mereka bernasib malang karena menjadi korban ketidakadilan dari orang-orang yang diberikan kepercayaan di ranah hukum dan perpolitikan.
Realitas kehidupan inilah yang membuat pemazmur mennyanyikan mazmur ini, bahwa ketika manusia tidak dapat lagi menolong mereka, masih ada Tuhan yang akan berlaku adil bagi hidup mereka. Konteks umat dalam pasal ini adalah umat yang tidak terlayani segala hidupnya ketika meminta keadilan pada ranah – ranah yang membidangi hukum dan keadilan. Umat ini kebanyakan hanya orang-orang miskin, para janda, anak yatim, orang tidak kaya. Mereka mengalami kesusahan karena sistem yang membedakan kaya-miskin di zaman itu. sehingga orang-orang kaya lebih diprioritaskan pelayanan perkara mereka dibandingkan orang miskin tadi.
Kita harus hidup benar dan adil. Terkhusus bagi kita yang dipercayakan Allah sebagai seorang abdi negara dalam pelayanan masyarakat. Baik di puskesmas, baik di catatan sipil, baik di kantor camat, atau instansi-instansi pemerintahan lainnya yang sehari-hari berhadapan dengan pelayanan masyarakat. Pelayanan kita kepada orang banyak menentukan siapa kita? orang-orang yang benar di hadapan Tuhan akan melayani banyak orang tanpa sikap membedakan usia, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial, kaya dan miskin.
Ini bukan berarti diperuntukkan kepada para pekerja yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Namun juga kepada kita semua yang adalah umat percayaNya. Berlaku baik dan santun serta sopan kepada orang lain tanpa membedakan latar belakangnya adalah hal yang tidak dimiliki oleh para pejaat kekuasaan di dalam pasal pembacaan ini.
Sehingga sebagai umat Allah, pemazmur hendak memberikan nasihat tersirat bagi kita sekalian bahwa orang percaya umat Allah sudah sepantasnya memiliki perilaku yang menghargai sesama, termasuk di lingkungan kesahrian di gereja, kantor, dan masyarakat.
Hal yang penting lain dari nyanyian mazmur ini adalah sebagaimana tercatat di dalam 2 : “Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.”
Mazmur ini merupakan sebuah pengakuan pribadi bahwa Allah adalah penolong satu-satunya tiada yang lain.
Lewat mazmur ini, jiwa dari pemazmur diperlihatkan bahwa batinnya tidak mengalami tekanan sekalipun dia hidup di dalam banyak persoalan hidupnya, melainkan dia memiliki sukacita di hati dan itu terjadi karena di dalam hidup yang penuh masalah dia mengandalkan Tuhan.
Menarik tentang ucapan-ucapan pemazmur yang tidak memuat keluh kesah namun kebahagiaan dalam hidupnya, maka kita dapat memetik amanat hidup dari pemazmur bagi kita sekalian, yakni bahwa Hidup bukan untuk dikeluhkan. tapi hidup harus diisi dengan ungkapan syukur dan sukacita. Ketika hidup dikeluhkan, kehidupan akan serasa berat. Amin!

(Sisipan di dalam doa syafaat:)
Selagi aku ada adalah ucapan kalimat yang dalam. Yang mesti dimaknai. Apa yang sudah kita lakukan dengan hidup ini? Selagi aku ada menandakan sebuah keberadaan hidup yang bernafas. Selama pemazmur ada dengan nafas hidupnya, dia memuji Allah. Ini sebuah didikan hidup yang benar. Hidup harsu diisi dengan sikap yang mmemuliakan Allah. Hidup harus diisi dengan sikap-sikap yang baik? perilaku yang benar! Bukan dengan kejahatan, bukan dengan tipu muslihat, bukan dengan persaingan hidup, bukan dengan ambisi karir, bukan dengan kecurangan, saling keangkuhan, atau sikap bermusuhan, menjatuhkan derajat orang lain.


dikhotbahkan Oleh :
Pdt. D.Wattimena, S.Th
10 November 2019, Jemaat GMIH Mawlango-Buli Kota



Jumat, 01 November 2019

Liturgis I 03 November 2019


NAS PEMBIMBING :
(Mazmur 199:143) “Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintahMu menjadi kesukaanku”

PENGAKUAN DOSA :
(Mazmur 32:1-2)
1Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
2Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!

Mari berdoa :
Kami menghadap hadiratMu ya Allah. Memberitahukan sikap dan perilaku hidup kami kepadaMu. Tak ada yang dapat kami katakan selain mengakui keberdosaan kami. Hidup yang Engkau anugerahkan bagi kami ya Allah, sering tidak kami mengisinya dengan ungkapan syukur, namun pengeluhan ketika penderitaan dan pencobaan menyinggung perjalanan hidup kami. Kami menggerutu menyalahkan orang di sekitar kami sehingga dosa menjadi subur dalam keseharian hidup kami. Ampunilah kami yang seringkali melupakan Engkau sebagai satu-satunya penolong hidup kami, sebab banyak kali kami menjadikan manusia sebagai tempat pelarian meminta pertolongan, kami mengandalkan jabatan, pekerjaan, dan kekuasaan yang dimiliki oleh manusia, sehingga mereka seolah menjadi Allah kami. Perkenankanlah kasihMu kepada kami ya Allah. Hapuskanlah dosa kami hanya oleh kuasa Darah Kristus Yesus. Amin!

BERITA PENGAMPUNAN
(Yesaya 54:7-8)
7Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.
8Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu.

HUKUM TUHAN
(Ulangan 30:11-20)
11"Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
12Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
13Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
14Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
15Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan,
16karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
17Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya,
18maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
19Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
20dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."

PENGAKUAN IMAN RASULI
Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang Mahakuasa,
Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus,
Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus,
lahir dari anak dara Maria.
Yang menderita sengsara
di bawah pemerintahan Pontius Pilatus,
disalibkan, mati dan dikuburkan,
turun ke dalam kerajaan maut.
Pada hari yang ketiga bangkit pula
dari antara orang mati.
Naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa.
Dan dari sana Ia akan datang
untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus,
Gereja yang kudus dan am,
persekutuan orang kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan tubuh,
dan hidup yang kekal!


DOA UMUM :
Pada minggu pertama, hari ketiga di pagi ini kami datang kepadaMU ya Tuhan. Allah penolong yang menyelamatkan kami melalui hari demi hari, sehingga dalam perkenanan Tuhan, kami boleh masuk dalam bulan rahmat yang kesebelas di tahun 2019 ini. Hanya Dikau ya Allah yang sanggup membawa kami tiba di hari, minggu dan bulan baru ini. Kami datang bersama umatMu secara khusus mereka yang merasakan kasih dan cintaMu. Kami berdoa bagi umatMu sekalian, yang mengalami kebaikan Tuhan di dalam hidup keluarga pun peribadi. Mereka yang bersyukur karena Tuhan menambahkan usia baru dalam kehidupan mereka, baik ketambahan usia pernikahan rumah tangga mereka maupun usia hidup kelahiran .......................... tahun. Senantiasa Engkau melawat kami dalam menapaki pertambahan usia hidup yang baru, sehingga kami senantiasa mengalami kesejahteraan batin yang terlahir dari pengawalan tangan Tuhan bagi kehidupan kami.

Ketika Engkau Allah Tuhan kami menganugerahkan usia yang baru. Kami memohon di dalam lafasan doa ini, anugerahkanlah kepada kami kesehatan. umatMu dari Lingungan Pelayanan 1 hingga Lingkungan Pelayanan 9 membutuhkan tubuh yang sehat. Namun pada rumah tangga keluarga-keluarga kami, kami menjumpai orang-orang yang kami kasihi sakit. Maka berkatilah jasmani mereka, anugerahkan sukacita di batin, sehingga mereka dapat mengalami kekuatan, pengharapan untuk memiliki kondisi badan yang sehat. Semua orang sakit di dalam persekutuan jemaat Mawlango ini Tuhan lawatlah kehidupan mereka.

2. Syukur persepuluhan
Dalam usaha dan kerja kami, cintaMu kami alami lewat pelawatan di setiap aktifitas kerja kami, baik yang melakukan aktifitas usaha dan kerja di darat maupun di laut. Saat kami bergumul dengan usaha kerja kami, ada berkat yang kami rasakan. Kami dapat mencukupkan kebutuhan hidup kami. Kami tak mengalami kekurangan untuk masa depan keluarga dan anak-anak kami. Sebab berkatMu merupakan juang kerja kami dari pakerjaan yang bukan berpangku tangan, melainkan usaha kerja yang benar. setiap makanan yang kami makan dari hasil usaha kerja kami, Tuhan berkati sehingga menjadi kesehatan dan kekuatan guna mengelolah hari pemberianMu yang masih selalu ada di setiap hari esoknya.
SYUKUR-SYUKUR PERSEPULUHAN PUN KAMI BAWAKAN SEBAGAI PERSEMBAHAN KORBAN IMAN KAMI.
Berkatilah mata pencaharian kami ya Tuhan Allah, sehingga kami senantiasa di berkati. Kami yang Tuhan percayakan sebagai Guru, Pegawai Negeri Sipil, TNI-Polri, Pegawai Swasta-Wira-Usaha, Pekerja Buru Kasar, Pemborong, Penarik Bentor, Pedagang yang membangun bisnis lapak dan berjualan di pasar maupun kios-kios kecil. Dewan Rakyat di Jajaran Pemerintahan Kabupaten, serta lain sebagainya, Ajarlah kami untuk setia dan tekun mengelolah pekerjaan mata pencaharian yang Tuhan anugerahkan kepada kami masing-masing.

3. Syukur-syukur lain karena keberhasilan bisnis kami pun pertaruhkan ke dalam tangan Tuhan memohon penyertaan dan kebaikan dari padaMu.

Kami berdoa bagi para lanjut usia di dalam persekutuan berjemaat di sini. Tuhan memberikan umur panjang dengan kesehatan yang baik bagi badan mereka. Sehingga hari senja mereka dapat dirasakan sebagai hari-hari Tuhan yang penuh kebaikan.

Anak-anak kami mulai dari dalam rahim hingga yang telah menjadi pemuda/i. Pertumbuhan dan masa depan mereka Tuhan ciptakanlah masa depan yang cemerlang dan penuh dengan kebaikan. Anak-anak kami yang sedang bergumul dalam usaha memiliki pekerjaan Tuhan dengarlah pinta gumul doa mereka masing-masing. Lalu ketika mereka telah dianugerahkan sebuah pekerjaan yang dicita-citakan mereka, ajarlah mereka untuk tekun dan setia, sehingga tidak menjadi orang yang tak bertanggungjawab dan mengabaikan berkat yang telah Tuhan hadiahi kepada mereka.

Semua wanita mengandung, doa kami Tuhan anugerahkan kesehatan pada janin dan rahim mereka, sehingga dalam proses persalinan mereka, tidak ada hal buruk yang menghambat persalinan yang mereka nanti-nantikan.

Kami berdoa bagi gerejaMu di seluruh dunia, berkatilah para pemimpin gereja serta pekerja-pekerja di gerejanya. Tantangan-tantangan gereja dalam globalisasi dunia ini, sekiranya menjadi cambuk yang lebih meneguhkan semangat pelayanan dan bergereja. Orang-orang yang karena Injil Kristus mengalami kesusahan hidup di segala bidang kehidupannya, tolong mereka agar senantiasa menaruh iman hanya kepada Tuhan.

Gereja-gereja di Indonesia dengan kepelebagaiannya, ajar kami untuk dapat saling mengakui dan menerima satu terhadap lain, sehingga kami dapat menjadi gereja yang oikumenis dan esa. Secara khusus Gereja Masehi Injili di Halamahera yang telah usai berproses dengan Sidang Majelis Sinodenya, para pemimpinnya dapat membawa gereja ini sesuai cita-cita Gereja yang segerakan dalam tujuan pelayanan mulia gereja ini.

Berkatilah gereja Tuhan yang ada di Mawlango ini, kami selaku pekerja dan pengurusnya. BPHJ, Panitia Pembangunan Gereja, Majelis Jemaat, Penatua dan Diaken, Pengurus-pengurus di bidang kategorial dalam persekutuan Lingkungan Pelayanan, serta Pengasuh Guru Sekolah Minggu. Jangan Tuhan meninggalkan kami di kala kami melayani pekerjaan mulia ini. Lengkapi diri kami dengan roh keberanian juga kesetiaan dan ketabahan. Serta cita-cita membangun gedung gereja Mawlango dapat berjalan dalam penyertaan dari pada Tuhan.

Pelayanan kami di dalam ibadah minggu ini, sebagai Pelayan Firman, sebagai prokantor, organis, majelis kelompok bertugas, kolektan, dan umat yang melengkapi kepentingan liturgis di dalam ibadah ini sebagai Paduan Suara serta kostor, diberkatilah kehidupan kami menjadi berkat dan alat kesaksian Tuhan senantiasa.

Dengan bangsa dan negara kami ini pun, sekiranya tangan Tuhan memberkati, sehingga bangsa kami dari pusat pemerintahan hingga ke provinsi, kabupaten dan desa dapat menjadi berkat bagi bangsa ini.

Doa yang kami panjatkan ini sekiranya berkenan di hadapanMu ya Tuhan, Allah yang mengajarkan kami berdoa Bapa Kami yang akan kami ucapkan secara bersama-sama di saat ini, demikian........... Bapa Kami yang di sorga, dikuduskanlah namamu

Masalah sebagai alat ukur orang beriman!


Mazmur 119:137-152

Hidup menurut Taurat Tuhan, saya kira itu adalah keinginan semua orang. Bukan hanya saya, tapi saudarapun tentu memiliki kerinduan besar untuk dapat hidup menurut Taurat Tuhan hari lepas hari. Faktanya, untuk dapat hidup menurut Taurat Tuhan bukanlah hal yang gampang. Sebab semakin saudara setia pada Taurat Tuhan, ujian kehidupan pun semakin besar melanda hidup iman saudara.

Lewat bacaan pagi ini, pemazmur mengungkapkan tentang pengalamannya menjadi pelaku Taurat Tuhan. Dalam pengalaman tersebut, pemazmur tak luput dari tantangan-tantangan hidupnya sebagai orang beriman. Pemazmur mengaku bahwa jalannya tak mulus menjadi seorang pelaku Taurat Tuhan. Sebab dalam lakonannya sebagai orang beriman hidupnya ditimpa kesesakan dan kesusahan. Hal itu bisa kita lihat dalam ayat 143 yang menyatat dengan jelas : “Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan,

Ini harus menjadi perenungan iman semua orang orang percaya. Bahwa menjadi orang yang takut kepada Tuhan, bukan berarti menjamin kesusahan tidak ada di dalam hidup kita. Alkitab tidak pernah mengajar bahwa orang yang hidup takut Tuhan akan hidup baik-baik saja. Justru sebaliknya, orang-orang benar dalam sejarah Alkitab kehidupannya mengalami berbagai tantangan hidup yang berat.

Ada yang diperhadapkan pergumulan sakit-penyakit seperti Hizkia. Ada yang diperhadapkan dengan masalah keturunan seperti Abraham. Ada yang diperhadapkan dengan masalah dikejar-kejar musuh seperti Elia. Bahkan ada yang diperhadapkan dengan pendertiaan kematian dan penganiayaan seperti Yesus dan juga para rasul.

Saudara-saudara,,, orang beriman janganlah melihat masalah sebagai sebuah beban hidup. Tapi seorang beriman haruslah melihat masalah sebagai rekan hidup yang baik. alasannya, tanpa masalah/tantangan dan pergumulan hidup yang menyesakkan serta menyusahkan, iman orang benar tidak akan pernah teruji.

Kalau saudara memiliki sebuah kehidupan yang penuh tantangan dan persoalan yang membebankan, syukurilah itu. Sebab dengan hal tersebut iman saudara dapat diukur. Kadar iman setiap orang hanya dapat diukur lewat masalah-masalah di dalam kehidupannya.

 Kita perhatikan pada ayat 143, “Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, tetapi perintah-perintahMu menjadi kesukaanku”
ketika pemazmur mengatakan Aku ditimpa kesesakan dan kesusahan, kalimat itu dilanjutkan dengan sebuah pernyataan yang mencengang bahwa meski kesesakan dan kesusahan menimpa kehidupan pemazmur, perintah-perintah Tuhan tetap menjadi kesukaannya. Inilah yang membedakan orang benar di hadapan Tuhan dengan orang yang lain. Kalau saat-saat ini saudara memiliki masalah-masalah dalam hidup saudara, dan saudara tidak meninggalkan iman saudara, salah satu orang benar itu adalah saudara.

Saudara-saudara,,, bagian ayat yang menjadi bacaan kita saat ini adalah sebuah pengagungan sang pemazmur kepada Allah, atas karya-karya yang telah Allah nyatakan di dalam kehidupannya. Pemazmur mengagungkan Allah sebab Allah berlaku adil di dalam pergumulan kehidupannya. Meski diakui dalam kehidupan pemazmur banyak persoalan yang dia hadapi dan alami, tapi Allah tidak pernah meninggalkannya. Hal ini tersirat di dalam ayat 140 “JanjiMu sangat teruji, dan hambaMu mencintainya.”

Kalau kita harus merenung ucapan pemazmur dalam ayat ini, betapa dalam ungkapannya. Garis bawahi kalimat janjiMu sangat teruji, dapat berarti menyatakan kesanggupan Allah untuk berbuat atau menolong.
Secara retorika teks, ayat-ayat di dalam pasal 119 ini menyatakan kebencanaan yang dialami oleh pemazmur dalam hidupnya. Namun dalam kebencanaan yang dialami, Allah hadir sebagai Tuhan yang sanggup menolong dia dari segala pergumulan dan masalah hidupnya.
Sebagai orang percaya, kita perlu menaruh iman yang sama seperti pemazmur dalam bacaan ini. Ketika kita bergumul dengan hidup kita masing-masing, sesungguhnya ada Allah yang teruji janji-janjiNya.

Allah tidak pernah mengingkari janjiNya, manusialah yang seringkali meragukan janji-janji Allah. Apalagi ketika kita tidak melihat tanda-tanda kehadiran Allah di dalam pergumulan kita, semangat kita menjadi patah dan keyakinan kita pada kuasa Allah menjadi pudar.

Kalimat janjiMu sangat teruji pada ayat 140, dalam terjemahan aslinya bukanlah demikian melainkan “perkataanMu sangatlah bersih, dan hambaMu menyukainya.”

Itu menjadi sebuah pertegasan bahwa apa yang Allah perkatakan bukanlah janji dusta, sehingga semua perkataannya adalah sebuah janji yang teruji. Ketika Allah menjanjikan pertolongan kepada Elia saat dia tinggal bersama seorang janda di Sarfat, dalam keadaan sang janda hanya memiliki segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak di dalam tempayan, mereka masih tetap dapat makan dan tidak mengalami kekurangan.

Janji Allah yang teruji tidak hanya kepada pemazmur dan atau Nabi Elia, tapi juga bagi saudara dan saya. Asal sebagai orang percaya, kita mau hidup seimbang di dalam keadilan dan kebenaran kepada Tuhan.

Inilah yang diperlihatkan pemazmur lewat bacaan pada ayat 145 dan 146. Pemazmur memohon kepada Allah pertolonganNya, dan pertolongan Allah menjadi sebuah ungkapan syukur pemazmur lewat sikapnya yang hendak berpegang pada ketetapan-ketetapan Allah dan peringatan-peringatanNya.

145Aku berseru dengan segenap hati; jawablah aku, ya TUHAN! Ketetapan-ketetapan-Mu hendak kupegang.
146Aku berseru kepada-Mu; selamatkanlah aku! Aku hendak berpegang pada peringatan-peringatan-Mu.

Ini yang harus menjadi kekhasan orang-orang yang disebut benar kepada Allah. Ketika hidup kita ditolong oleh Tuhan, sepantasnya cara hidup kita menunjukkan sikap yang tahu bersyukur ketika telah ditolong oleh Allah.

Allah menolong kita dalam banyak hal;
  • Allah menolong kita dalam keselamatan merajut usia kehidupan,
  • Allah menolong kita dalam kebaikan usaha dan pekerjaan,
  • maka rasa syukur itu bukan dibalas dengan cara membawa persembahan syukur kepada Allah lewat amplop-amplop syukuran semata, sebab jikalau demikian, maka kebaikan Allah dapat bersifat pemberian gratifikasi.
  • Orang benar harus memahami bahwa kebaikan-kebaikan yang Allah anugerahkan ke dalam hidup kita tidaklah dapat dibalas lewat amplop-amplop sykuran kita. tapi yang benar adalah kita dapat tetap hidup dengan memegang ketetapan-ketetapan yang Allah berikan di dalam kehidupan kita masing-masing.

Taurat Tuhan haruslah menjadi bagian dari nafas hidup kita. itulah syukur yang benar kepada Allah, ini lebih bernilai dari sekedar pemberian korban syukur lewat amplop syukur kita.

Tuhan tidak menginginkan banyak hal dari hidup saudara dan saya. Allah kita adalah Tuhan yang kaya, Dia sumber berkat kehidupan saudara dan saya, sehingga Dia tidak membutuhkan dikayakan dari amplop-amplop yang kita korbankan sebagai persembahan syukur saudara dan saya. Karena kalau hanya sikap kita yang bersyukur buat kebaikan Tuhan lewat pemberian amplop syukur semata tanpa ada perilaku mencintai Taurat Tuhan, persembahan kita itu akan menjadi sama dengan persembahan korban Israel yang ditolak Allah.

Yesaya 1:11-13
11"Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman TUHAN; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai.
12Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku?
13Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.

Maksud dari perkataan Firman ini adalah bahwa yang Allah butuhkan perilaku umatNya yang mencintai Taurat Tuhan ketimbang melakukan pemberian korban-korban amplop syukur kita yang hanya menjadi sebuah rutinitas di kala kita bersyukur. Baik atas ketambahan usia, baik atas usaha dan pekerjaan, baik atas kesehatan dan lain-lainnya.

Tuhan mau saudara menjadi umat yang mencintai TauratNya.
Kalau saudara harus memberi persepuluhan atau syukur-syukur lainnya, itu sebuah kewajiban, dalam hukum imamat pemberian korban syukur itu disebut dengan istilah persembahan Minkha, Zevakh dan Selamin. Semoga kita bisa menjadi pelaku FirmanNya. Amin!

Oleh : Pdt. D. Wattimena, S.Th

Ibadah Jemaat GMIH Mawlango-Buli Kota
3 November 2019