Bukan
hanya murid-murid Yesus yang tidak paham maksud perbuatan dan kalimat-kalimat
yang Yesus ucapkan pada malam di saat mereka melakukan jamuan malam secara bersama.
Saya pun tidak memahami arti ucapan Yesus dalam Yohanes 13:1-20, sehingga saya
berulang-ulang membaca dan berusaha memahaminya.
Kenapa
Yesus membasuh kaki para muridNya sedangkan Yesus adalah seorang Guru dan
t\Tuan yang dihormati. Tradisi membasuh kaki umumnya dilakukan oleh seorang
pelayan rendah kepada tuan atau majikannya. Dan merupakan hal yang tidak biasa
jika ada seorang tuan atau guru yang membasuh kaki murid atau pengikutnya.
Saudara,,,
malam pada saat itu adalah malam di mana firman harus digenapi. Perbuatan
membasuh kaki Yesus adalah cara agar firman benar-benar dapat diterima sebagai
sebuah kebenaran. Bahwa Yesus sungguh-sungguh seorang Mesias. Untuk membuktikan
tentang bagaimana Anak Manusia akan mati untuk menebus dosa manusia, hal itu
ditandai dengan perbuatan-perbuatan tak bermoral yang akan terjadi sesudah
Yesus terlebih dahulu memberitahukannya kepada para muridNya.
Tindakan
membasuh kaki para murid yang dilakukan oleh Yesus merupakan teladan yang
kemudian harus dilanjutkan oleh mereka sebagai wujud kerendahan diri dalam
melayani orang banyak. Tindakan tersebut sekaligus merupakan syarat mutlak
seseorang untuk disebut sebagai seorang pemimpin yang melayani. Tapi, meski hal
tersebut merupakan simbol sikap melayani yang benar sebagai seorang pemimpin,
bukan berarti kewibawaan seorang pemimpin dilecehkan lewat sikap para bawahan
yang tak menghormati batas-batas dirinya dalam menghargai tuan atau majikannya.
Inilah
yang dilakukan oleh Yudas. Seorang murid Yesus yang seharusnya menghormati
Yesus sebagai gurunya, namun tidak mengindahkan Yesus lewat sikapnya yang
mencelupkan roti pada gelas Yesus.
Ayat 16 : “Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun
seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.”
Sikap
Yudas yang mencelupkan rotinya pada gelas Yesus adalah tanda tentang waktu
penderitaan Yesus sudah akan segera dimulai. Inilah cara Allah memberitahukan
waktu penderitaan yang akan dialami oleh Yesus. Dan perbuatan Yudas adalah
bagian dari skenario karya keselamatan untuk semua orang berdosa. Tanpa
penghiatanan Yudas kepada Yesus. Karya Allah untuk menyelamatkan saudara dan
saya tidak akan pernah terjadi. Tanpa peran Yudas Iskariot sebagai penghianat
Yesus, tidak akan pernah ada pengorbanan Juruselamat di atas Kayu Salib. Yudas
adalah bagian dari tokoh yang penting untuk mengeksekusi rencana Allah Bapa di
sorga terjadi di bumi.
Inilah sebabnya
Yesus berkata... Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus,
ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus
Aku."
Dalam koteks kisah jamuan makan malam saat itu, siapakah yang Yesus
maksudkan sebagai yang diutus.. mungkinkah Yudas? Jikalau Yudas adalah bagian dari
tokoh yang diutus Allah memainkan peran penghianatan kepada GuruNya, maka
seburuk apapun perbuatan yang dia lakukan di malam itu, dia tidak layak untuk
dibenci. Yudas tidaklah harus dinilai rendah karena telah menghianati Yesus.
Sebab tanpa penghianatan Yudas firman Allah tidak akan digenapi.
Malam ini kita
ada pada malam perenungan diri. Betapa Yesus harus mati lewat sebuah
penghianatan muridNya. Namun semua itu harus terjadi supaya kita dapat
memperoleh bagian dalam karya penebusan Kristus di Kayu Salib. Apakah ada di
dalam kehidupan kita, orang-orang dekat yang kita kasihi, kita percayai,
kemudian menyakiti hati kita lewat sikap dan perbuatan mereka? Jikalau ada,
mereka adalah Yudas yang patut dikasihi. Mereka adalah Yudas yang sesungguhnya
tidak menyadari apa yang mereka perbuatan kepada saudara. Yesus telah
mengajarkan sebuah nilai kepada kita, bahwa seburuk apapun Yudas, dia tetaplah
murid yang patut dikasihi dan diberikan tempat sebagai pengikut Yesus. Mari
kita renungkan kasih setia Yesus. Sehingga kita pun dapat mengasihi semua orang
yang pernah melukai dan menyinggung hati dan perasaan kita. dengan begitu, kita
telah menguji hati kita, dan kita akan dibenarkan Allah ketika pada esok hari,
kita akan duduk dalam undangan jamuan makanNya, dan menerima tubuh dan darah
Kristus lewat Roti dan Air Anggur. Selamat merenung kebaikan Tuhan Yesus lewat
penderitaanNya. Amin!
Doa Pembukaan Ibadah Kamis Putih :
Kami menyembah Engkau ya Bapa, kami
menghadap hadirat Tuhan. Pada malam hari ini kami rindu untuk bisa bersama-sama
mengikuti ibadah Kamis Putih ini ya Bapa. Ibadah di mana kami boleh mengenang
saat-saat terakhir di mana Tuhan bergumul atas kehidupan kami, saat-saat di
mana kami merasakan kegalauan dan kegetiran malam pada malam hari, untuk sebuah
pengorbanan kehidupan untuk menyelamatkan kami umat manusia berdosa yang Engkau
cintai.
Terima kasih ya Bapa, buat kasihMu
yang begitu luhur dalam kehidupan kami.
Kalau pada malam ini kami boleh hadir di hadapan Tuhan, kami rindu Tuhan
menganugerahkan Roh Kudus pada hati kami, serta hikmat Tuhan memimpin kami di
dalam pelaksanaan ibadat ini, sehingga kami boleh merasakan arti dan sengsara
Tuhan buat kami. Terima kasih Bapa, di dalam nama Tuhan Yesus kami mau
menyerahkan ibadah ini dari awal hingga akhirnya, haleluyah. Amin!
Doa Syukur Ibadah Kamis Putih :
HikmatMu ya Allah memberikan
pengertian bagi kami. Bahwa dengan perbuatan mau membasuh kaki para murid, maka
Engkau mengajarkan kepada kami melalui Kristus, sebuah sikap yang merendahkan
diri untuk berkorban serta mau melayani semua orang tanpa memandang bulu, dari
mana, dan siapa orang yang kami layani.
Kami belajar hal baru, untuk dapat
mengambil peran bukan hanya secara individu, melainkan terlibat dalam komunitas
orang banyak untuk melayani dan melakukan hal baik selama kami masih diberikan
kesempatan untuk hidup di dalam dunia ini.
Untuk itu, ya Bapa, ajarlah kami
setiap orang, agar dapat menyanggupkan diri kami untuk melayani orang lain di
sekitar kami. Terlebih lagi, kami dapat mengambil bagian untuk merendahkan diri
kami dalam persekutuan hidup berkeluarga kami pertama-tama ya Bapa.
Ajarlah kami untuk dapat saling
memandang sesama dalam keluarga kami dengan perbuatan yang penuh kasih dan
sayang. Sehingga kami dapat menciptakan atsmosfer kasih di dalam rumah tangga
keluarga kami; terhadap istri kepada suami, dan sebaliknya, begitu pula
terhadap orangtua kepada anak-anak di rumah dan sebaliknya. Ketika kami dapat
saling mengasihi di antara sesama kami, maka kami dapat sungguh-sungguh
menyatakan iman kami sebagai umat yang mengasihi Tuhan melalui sesama kami.
Malam ini kami merenung semua
kebaikan dan pengorbananMu ya Bapa. Kalau kami mau jujur, seringkali
waktu-waktu kami dengan Tuhan, tergantikan oleh rutinitas kami. Kami dituntut
untuk melakukan yang terbaik tetapi, kami terlalu sibuk hingga melupakan
kewajiban kami sebagai umatMu.
Kami jujur bahwa dalam kehidupan kami,
seringkali kami melupakan Tuhan. Kami lupa terhadap pesan-pesan dan nasihat
serta tindakan-tindakanMu yang penuh makna di malam saat Kristus Tuhan kami
akan diserahkan ke dalam tangan penguasa dunia.
Di malam Engkau akan diserahkan,
Engkau berdoa agar murid-muridmu menjadi satu dan tidak tercerai berai. Maka
ajarlah kami untuk dapat berdoa bagi kesatuan persekutuan berumat di sini.
Dalam persekutuan berjemaat Mawlango. Secara khusus ketika kami ada dalam
pergumulan bencana covid19. Tuhan ajarlah kami agar d tengah-tengah bencana ini
kami tetap sehati, dan kami tetap bersatu dalam harapan, gumulan yang sama,
sehingga kami tidak tercerai berai iman yang diporak-porandakan oleh gumul
bencana ini.
Kami pun teringat di malam saat
Engkau akan diserahkan, Engkau memerintahkan kepada murid-murid agar harus
saling mengasihi, maka kami berdoa supaya kami dapat saling mengampuni.
Orang-orang yang menolak kami, orang yang membenci kami. Orang-orang yang tidak
senang dengan segala kabijakan yang kami buat, baik di kantor, rumah, sekolah,
pemerintahan dan juga bergereja.
Pada malam itu pun Engkau
mengingatkan kepada para murid bahwa ketika dunia membenci mereka, dunia telah
lebih dahulu membenci Engkau. Maka kami berdoa bagi semua orang yang karena
InjilMu harus menderita dan teraniaya karen imannya.
Kami pun bersyafaat bagi Bangsa dan
negara kami. Di tengah bahaya covid19. Engkau kawal bangsa kami. Engkau
lindungi semua orang yang sedang berjuang demi rasa kemanusiaan untuk
menyelamatkan banyak jiwa yang telah terpapar virus covid19. Kuatkan mereka dalam
gumul kesehatan mereka. Mampukan mereka menggapai harapan kesembuhan mereka.
Terlebih lagi mereka yang bertindak sebagai para perawat dan tenaga kesehatan.
Tolonglah mereka agar tidak mengalami kelelahan terhadap tugas mulia yang
mereka harus lakukan. Keluarga mereka Tuhan lindungi dari yang jahat.
Sebagai palayan yang telah
melakukan program pelayanan bergereja kami. Kami doakan supaya diberikan terus
semangat. Agar ditengah bencana kesehatan sekarang ini. Kami dapat menyiarkan
nama Tuhan sebagai penyelamat kami.
Semua gereja yang merayakan ibadah
pada malam ini, serta umat yang beribadah di rumah pun, sekiranya hadiratMu
hadir dan melingkupi serta mengurapi kehidupan mereka setiap keluarga.
Persiapan kami besok untuk ada di
dalam Jumat Agung dan perjamuan kudus di rumah dan juga gereja, kami pun
bermohon supaya Tuhan turut bekerja di dalam segala rancangan pelayanan kami
pada esok dan seterusnya. Di dalam nama Tuhan Yesus inilah doa dan sembahyang
kami yang kami panjatkan kepadaMu ya Bapa di sorga. Di mana kami akan
menyempurnahkan doa ini dengan mengucapkan doa
Bapa Kami demikian.........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar