Sabtu, 11 April 2020

Refleksi Pembasuhan Kaki Murid Yesus (KamisPutih)

Yohanes 13:1-20
 
Bukan hanya murid-murid Yesus yang tidak paham maksud perbuatan dan kalimat-kalimat yang Yesus ucapkan pada malam di saat mereka melakukan jamuan malam secara bersama. Saya pun tidak memahami arti ucapan Yesus dalam Yohanes 13:1-20, sehingga saya berulang-ulang membaca dan berusaha memahaminya.

Kenapa Yesus membasuh kaki para muridNya sedangkan Yesus adalah seorang Guru dan t\Tuan yang dihormati. Tradisi membasuh kaki umumnya dilakukan oleh seorang pelayan rendah kepada tuan atau majikannya. Dan merupakan hal yang tidak biasa jika ada seorang tuan atau guru yang membasuh kaki murid atau pengikutnya.

Saudara,,, malam pada saat itu adalah malam di mana firman harus digenapi. Perbuatan membasuh kaki Yesus adalah cara agar firman benar-benar dapat diterima sebagai sebuah kebenaran. Bahwa Yesus sungguh-sungguh seorang Mesias. Untuk membuktikan tentang bagaimana Anak Manusia akan mati untuk menebus dosa manusia, hal itu ditandai dengan perbuatan-perbuatan tak bermoral yang akan terjadi sesudah Yesus terlebih dahulu memberitahukannya kepada para muridNya.

Tindakan membasuh kaki para murid yang dilakukan oleh Yesus merupakan teladan yang kemudian harus dilanjutkan oleh mereka sebagai wujud kerendahan diri dalam melayani orang banyak. Tindakan tersebut sekaligus merupakan syarat mutlak seseorang untuk disebut sebagai seorang pemimpin yang melayani. Tapi, meski hal tersebut merupakan simbol sikap melayani yang benar sebagai seorang pemimpin, bukan berarti kewibawaan seorang pemimpin dilecehkan lewat sikap para bawahan yang tak menghormati batas-batas dirinya dalam menghargai tuan atau majikannya.

Inilah yang dilakukan oleh Yudas. Seorang murid Yesus yang seharusnya menghormati Yesus sebagai gurunya, namun tidak mengindahkan Yesus lewat sikapnya yang mencelupkan roti pada gelas Yesus.

Ayat 16 : “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.”

Sikap Yudas yang mencelupkan rotinya pada gelas Yesus adalah tanda tentang waktu penderitaan Yesus sudah akan segera dimulai. Inilah cara Allah memberitahukan waktu penderitaan yang akan dialami oleh Yesus. Dan perbuatan Yudas adalah bagian dari skenario karya keselamatan untuk semua orang berdosa. Tanpa penghiatanan Yudas kepada Yesus. Karya Allah untuk menyelamatkan saudara dan saya tidak akan pernah terjadi. Tanpa peran Yudas Iskariot sebagai penghianat Yesus, tidak akan pernah ada pengorbanan Juruselamat di atas Kayu Salib. Yudas adalah bagian dari tokoh yang penting untuk mengeksekusi rencana Allah Bapa di sorga terjadi di bumi.

Inilah sebabnya Yesus berkata... Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

Dalam koteks kisah jamuan makan malam saat itu, siapakah yang Yesus maksudkan sebagai yang diutus.. mungkinkah Yudas? Jikalau Yudas adalah bagian dari tokoh yang diutus Allah memainkan peran penghianatan kepada GuruNya, maka seburuk apapun perbuatan yang dia lakukan di malam itu, dia tidak layak untuk dibenci. Yudas tidaklah harus dinilai rendah karena telah menghianati Yesus. Sebab tanpa penghianatan Yudas firman Allah tidak akan digenapi.

Malam ini kita ada pada malam perenungan diri. Betapa Yesus harus mati lewat sebuah penghianatan muridNya. Namun semua itu harus terjadi supaya kita dapat memperoleh bagian dalam karya penebusan Kristus di Kayu Salib. Apakah ada di dalam kehidupan kita, orang-orang dekat yang kita kasihi, kita percayai, kemudian menyakiti hati kita lewat sikap dan perbuatan mereka? Jikalau ada, mereka adalah Yudas yang patut dikasihi. Mereka adalah Yudas yang sesungguhnya tidak menyadari apa yang mereka perbuatan kepada saudara. Yesus telah mengajarkan sebuah nilai kepada kita, bahwa seburuk apapun Yudas, dia tetaplah murid yang patut dikasihi dan diberikan tempat sebagai pengikut Yesus. Mari kita renungkan kasih setia Yesus. Sehingga kita pun dapat mengasihi semua orang yang pernah melukai dan menyinggung hati dan perasaan kita. dengan begitu, kita telah menguji hati kita, dan kita akan dibenarkan Allah ketika pada esok hari, kita akan duduk dalam undangan jamuan makanNya, dan menerima tubuh dan darah Kristus lewat Roti dan Air Anggur. Selamat merenung kebaikan Tuhan Yesus lewat penderitaanNya. Amin!


Doa Pembukaan Ibadah Kamis Putih :
Kami menyembah Engkau ya Bapa, kami menghadap hadirat Tuhan. Pada malam hari ini kami rindu untuk bisa bersama-sama mengikuti ibadah Kamis Putih ini ya Bapa. Ibadah di mana kami boleh mengenang saat-saat terakhir di mana Tuhan bergumul atas kehidupan kami, saat-saat di mana kami merasakan kegalauan dan kegetiran malam pada malam hari, untuk sebuah pengorbanan kehidupan untuk menyelamatkan kami umat manusia berdosa yang Engkau cintai.
Terima kasih ya Bapa, buat kasihMu yang begitu  luhur dalam kehidupan kami. Kalau pada malam ini kami boleh hadir di hadapan Tuhan, kami rindu Tuhan menganugerahkan Roh Kudus pada hati kami, serta hikmat Tuhan memimpin kami di dalam pelaksanaan ibadat ini, sehingga kami boleh merasakan arti dan sengsara Tuhan buat kami. Terima kasih Bapa, di dalam nama Tuhan Yesus kami mau menyerahkan ibadah ini dari awal hingga akhirnya, haleluyah. Amin!

Doa Syukur Ibadah Kamis Putih :
HikmatMu ya Allah memberikan pengertian bagi kami. Bahwa dengan perbuatan mau membasuh kaki para murid, maka Engkau mengajarkan kepada kami melalui Kristus, sebuah sikap yang merendahkan diri untuk berkorban serta mau melayani semua orang tanpa memandang bulu, dari mana, dan siapa orang yang kami layani.
Kami belajar hal baru, untuk dapat mengambil peran bukan hanya secara individu, melainkan terlibat dalam komunitas orang banyak untuk melayani dan melakukan hal baik selama kami masih diberikan kesempatan untuk hidup di dalam dunia ini.
Untuk itu, ya Bapa, ajarlah kami setiap orang, agar dapat menyanggupkan diri kami untuk melayani orang lain di sekitar kami. Terlebih lagi, kami dapat mengambil bagian untuk merendahkan diri kami dalam persekutuan hidup berkeluarga kami pertama-tama ya Bapa.
Ajarlah kami untuk dapat saling memandang sesama dalam keluarga kami dengan perbuatan yang penuh kasih dan sayang. Sehingga kami dapat menciptakan atsmosfer kasih di dalam rumah tangga keluarga kami; terhadap istri kepada suami, dan sebaliknya, begitu pula terhadap orangtua kepada anak-anak di rumah dan sebaliknya. Ketika kami dapat saling mengasihi di antara sesama kami, maka kami dapat sungguh-sungguh menyatakan iman kami sebagai umat yang mengasihi Tuhan melalui sesama kami.
Malam ini kami merenung semua kebaikan dan pengorbananMu ya Bapa. Kalau kami mau jujur, seringkali waktu-waktu kami dengan Tuhan, tergantikan oleh rutinitas kami. Kami dituntut untuk melakukan yang terbaik tetapi, kami terlalu sibuk hingga melupakan kewajiban kami sebagai umatMu.
Kami jujur bahwa dalam kehidupan kami, seringkali kami melupakan Tuhan. Kami lupa terhadap pesan-pesan dan nasihat serta tindakan-tindakanMu yang penuh makna di malam saat Kristus Tuhan kami akan diserahkan ke dalam tangan penguasa dunia.
Di malam Engkau akan diserahkan, Engkau berdoa agar murid-muridmu menjadi satu dan tidak tercerai berai. Maka ajarlah kami untuk dapat berdoa bagi kesatuan persekutuan berumat di sini. Dalam persekutuan berjemaat Mawlango. Secara khusus ketika kami ada dalam pergumulan bencana covid19. Tuhan ajarlah kami agar d tengah-tengah bencana ini kami tetap sehati, dan kami tetap bersatu dalam harapan, gumulan yang sama, sehingga kami tidak tercerai berai iman yang diporak-porandakan oleh gumul bencana ini.
Kami pun teringat di malam saat Engkau akan diserahkan, Engkau memerintahkan kepada murid-murid agar harus saling mengasihi, maka kami berdoa supaya kami dapat saling mengampuni. Orang-orang yang menolak kami, orang yang membenci kami. Orang-orang yang tidak senang dengan segala kabijakan yang kami buat, baik di kantor, rumah, sekolah, pemerintahan dan juga bergereja.
Pada malam itu pun Engkau mengingatkan kepada para murid bahwa ketika dunia membenci mereka, dunia telah lebih dahulu membenci Engkau. Maka kami berdoa bagi semua orang yang karena InjilMu harus menderita dan teraniaya karen imannya.
Kami pun bersyafaat bagi Bangsa dan negara kami. Di tengah bahaya covid19. Engkau kawal bangsa kami. Engkau lindungi semua orang yang sedang berjuang demi rasa kemanusiaan untuk menyelamatkan banyak jiwa yang telah terpapar virus covid19. Kuatkan mereka dalam gumul kesehatan mereka. Mampukan mereka menggapai harapan kesembuhan mereka. Terlebih lagi mereka yang bertindak sebagai para perawat dan tenaga kesehatan. Tolonglah mereka agar tidak mengalami kelelahan terhadap tugas mulia yang mereka harus lakukan. Keluarga mereka Tuhan lindungi dari yang jahat.
Sebagai palayan yang telah melakukan program pelayanan bergereja kami. Kami doakan supaya diberikan terus semangat. Agar ditengah bencana kesehatan sekarang ini. Kami dapat menyiarkan nama Tuhan sebagai penyelamat kami.
Semua gereja yang merayakan ibadah pada malam ini, serta umat yang beribadah di rumah pun, sekiranya hadiratMu hadir dan melingkupi serta mengurapi kehidupan mereka setiap keluarga.
Persiapan kami besok untuk ada di dalam Jumat Agung dan perjamuan kudus di rumah dan juga gereja, kami pun bermohon supaya Tuhan turut bekerja di dalam segala rancangan pelayanan kami pada esok dan seterusnya. Di dalam nama Tuhan Yesus inilah doa dan sembahyang kami yang kami panjatkan kepadaMu ya Bapa di sorga. Di mana kami akan menyempurnahkan doa ini dengan mengucapkan doa Bapa Kami demikian.........




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar